Belajar Beramal dan Berbagi

Yuk miliki ilmu dengan belajar, kemudian berusaha untuk di amalkan dan sampaikan ke orang lain semampu kita. Semoga kehidupan kita berlimpah kebaikan

  • Home
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Sitemap
  • Pasang Iklan
  • Donasi
Beranda » Mutiara Salaf » Nasehat » RAHASIA DI BALIK DATANGNYA KEMUDAHAN SETELAH KESULITAN YANG DAHSYAT

RAHASIA DI BALIK DATANGNYA KEMUDAHAN SETELAH KESULITAN YANG DAHSYAT

1. Kesulitan yang telah sampai puncaknya menjadikan seseorang tidak lagi bergantung kepada makhluk. Hanya kepada Allah subhanahu wa ta’ala dia bergantung.

Apabila seseorang hanya bersandar kepada Allah subhanahu wa ta’ala, permohonannya akan dikabulkan dan kesulitannya akan dihilangkan. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,

وَمَن يَتَوَكَّلۡ عَلَى ٱللَّهِ فَهُوَ حَسۡبُهُۥٓۚ

“Barang siapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.” (ath-Thalaq: 3)


2. Apabila dahsyatnya petaka telah meliputi seorang hamba, dia harus berupaya keras untuk memerangi godaan setan yang membisikkan sikap putus asa dari rahmat Allah subhanahu wa ta’ala.

Balasan atas upaya keras untuk menepis godaan setan ini adalah dirinya dilepaskan dari malapetaka. Bentuk godaan setan tersebut di antaranya adalah agar seseorang meninggalkan berdoa apabila tak kunjung dikabulkan.

Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

يُسْتَجَابُ لِأَحَدِكُمْ مَا لَمْ يَعْجَلْ، يَقُولُ: دَعَوْتُ فَلَمْ يُسْتَجَبْ لِي

“Dikabulkan (doa) salah seorang kalian selagi tidak tergesa-gesa, (dengan) ia mengatakan, ‘Aku telah berdoa, tetapi tidak kunjung dikabulkan’.” (HR. al-Bukhari dalam “Kitab ad-Da’awat”, dan Muslim dalam “adz-Dzikru wad Du’a”)


3. Apabila seorang mukmin melihat kesulitannya tidak kunjung selesai dan hampir berputus asa—setelah sering memohon kepada Allah subhanahu wa ta’ala—hal ini akan membuahkan sikap introspeksi diri.

Dia akan menyadari bahwa doanya belum dijawab karena hatinya masih kotor. Perasaan seperti ini mendorongnya untuk bersimpuh hati secara total di hadapan Allah subhanahu wa ta’ala serta mengakui bahwa permohonannya belum pantas dikabulkan. Dengan demikian, dia akan cepat dilepaskan dari malapetaka. (lihat kitab Nurul Iqtibas karya Ibnu Rajab rahimahullah bersama al-Jami’ al-Muntakhab, hlm. 212—213)



Sumber: asysyariah.com


Tweet

Jangan sampai ketinggalan postingan-postingan terbaik dari Belajar Beramal dan Berbagi. Berlangganan melalui email sekarang juga:

Atau sobat juga bisa follow Belajar Beramal dan Berbagi dengan mengklik tombol di bawah ini:

follow mas sugeng

Artikel keren lainnya:

Blogger Templates
Ditulis oleh KautsarID pada tanggal
Newer Post
Older Post
Home

Kerjasama

  • Ingin Ikut Berpartisipasi
  • Pasang Iklan

Kategori

  • Nasehat (62)
  • Mutiara Salaf (30)
  • Gallery (23)
  • Tanya Jawab (14)
  • Resep (9)
  • Info Sehat (5)

Artikel Populer

  • Salah Satu Sebab Kehinaan Di Masa Tua
  • Harta Kita Yang Sesungguhnya
    Harta Kita Yang Sesungguhnya 
  • Karena Anak Adalah Fotokopi Dirimu
    Sering aku mendengar orangtua ketika menasehati anaknya adalah dengan berteriak. Mengeraskan suara dengan harapan anak mampu takut dan ...
  • Resep Camilan Gurih Pangsit Goreng Teman Di Musim Hujan
    Resep Camilan Gurih Pangsit Goreng Teman Di Musim Hujan Sahabat B3 . Sudah menjadi rahasia umum bahwa masyarakat Indonesia seba...
  • MUNCULNYA TIKUS DI RUMAH PUN AKIBAT DOSA
    Al-Imam al-Fudhail bin Iyyadh rahimahullah berkata: إني لأعصي الله فأعرف ذلك في خلق حماري وخادمي وامرأتي وفأر بيتي. ...
Powered by Blogger.
Copyright © 2014 Belajar Beramal dan Berbagi - Powered by Blogger
Template by Mas Sugeng - Versi Seluler