Belajar Beramal dan Berbagi

Yuk miliki ilmu dengan belajar, kemudian berusaha untuk di amalkan dan sampaikan ke orang lain semampu kita. Semoga kehidupan kita berlimpah kebaikan

  • Home
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Sitemap
  • Pasang Iklan
  • Donasi
Beranda » Nasehat » Pendidikan Anak » Tahukah Berapa Hutang Kita Kepada Anak Kita

Tahukah Berapa Hutang Kita Kepada Anak Kita

Ternyata kita memiliki hutang yang banyak pada anak kita.

Kita selalu berhutang banyak cinta kepada anak-anak. Tidak jarang, kita memarahi mereka saat kita lelah. Kita membentak mereka padahal mereka belum benar-benar paham kesalahan yang mereka lakukan. 

Kita membuat mereka menangis karena kita ingin lebih dimengerti dan didengarkan. Tetapi seburuk apapun kita memperlakukan mereka, segalak apapun kita kepada mereka, semarah apapun kita pernah membentak mereka... Mereka akan tetap mendatangi kita dengan senyum kecilnya, menghibur kita dengan tawa kecilnya, menggenggam tangan kita dengan tangan kecilnya. Seolah semuanya baik-baik saja, seolah tak pernah terjadi apa-apa sebelumnya. Mereka selalu punya banyak cinta untuk kita, meski seringkali kita tak membalas cinta mereka dengan cukup.

Kita selalu berhutang banyak kebahagiaan untuk anak-anak kita. Kita bilang kita bekerja keras demi kebahagiaan mereka, tetapi kenyataannya merekalah yang justru membahagiakan kita dalam lelah di sisa waktu dan tenaga kita.

Kita merasa bahwa kita bisa menghibur kesedihan mereka atau menghapus air mata dari pipi-pipi kecil mereka, tetapi sebenarnya kitalah yang selalu mereka bahagiakan. Merekalah yang selalu berhasil membuang kesedihan kita, melapangkan kepenatan kita, menghapus air mata kita.

Kita selalu berhutang banyak waktu tentang anak-anak kita. Dalam 24 jam, berapa lama waktu yang kita miliki untuk berbicara, mendengarkan, memeluk, mendekap, dan bermain dengan mereka? Dari waktu hidup kita bersama mereka, seberapa keras kita bekerja untuk menghadirkan kebahagiaan sesungguhnya di hari-hari mereka, melukis senyum sejati di wajah mungil mereka?

Tentang anak-anak, sesungguhnya merekalah yang selalu lebih dewasa dan bijaksana daripada kita. Merekalah yang selalu mengajari dan membimbing kita menjadi manusia yang lebih baik setiap harinya. Seburuk apapun kita sebagai orangtua, mereka selalu siap kapan saja untuk menjadi anak-anak terbaik yang pernah kita punya.

Kita selalu berhutang kepada anak-anak kita. Anak-anak yang setiap hari menjadi korban dari betapa buruknya cara kita mengelola emosi. Anak-anak yang terbakar residu ketidak becusan kita saat mencoba menjadi manusia dewasa. Anak-anak yang menanggung konsekuensi dari nasib buruk yang setiap hari kita buat sendiri. Anak-anak yang barangkali masa depannya terkorbankan gara-gara kita tak bisa merancang masa depan kita sendiri. Tetapi mereka tetap tersenyum, mereka tetap memberi kita banyak cinta, mereka selalu mencoba membuat kita bahagia.


- Maka dekaplah anak-anakmu, 
- Tataplah mata mereka dengan kasih sayang dan penyesalan, 





katakan kepada mereka:
"Maafkan untuk hutang-hutang yang belum terbayarkan. Maafkan jika semua hutang ini telah membuat Tuhan tak berkenan. Maafkan karena hanya pemaafan dan kebahagiaan kalianlah yang bisa membuat hidup ayah dan ibu lebih baik dari sebelumnya. "


Please like and share!

(Sumber: Fahd Pahdepie, www.kisah-renungan.blogspot.com/)




Tweet

Jangan sampai ketinggalan postingan-postingan terbaik dari Belajar Beramal dan Berbagi. Berlangganan melalui email sekarang juga:

Atau sobat juga bisa follow Belajar Beramal dan Berbagi dengan mengklik tombol di bawah ini:

follow mas sugeng

Artikel keren lainnya:

Blogger Templates
Ditulis oleh KautsarID pada tanggal
Newer Post
Older Post
Home

Kerjasama

  • Ingin Ikut Berpartisipasi
  • Pasang Iklan

Kategori

  • Nasehat (62)
  • Mutiara Salaf (30)
  • Gallery (23)
  • Tanya Jawab (14)
  • Resep (9)
  • Info Sehat (5)

Artikel Populer

  • Salah Satu Sebab Kehinaan Di Masa Tua
  • Harta Kita Yang Sesungguhnya
    Harta Kita Yang Sesungguhnya 
  • Karena Anak Adalah Fotokopi Dirimu
    Sering aku mendengar orangtua ketika menasehati anaknya adalah dengan berteriak. Mengeraskan suara dengan harapan anak mampu takut dan ...
  • Resep Camilan Gurih Pangsit Goreng Teman Di Musim Hujan
    Resep Camilan Gurih Pangsit Goreng Teman Di Musim Hujan Sahabat B3 . Sudah menjadi rahasia umum bahwa masyarakat Indonesia seba...
  • MUNCULNYA TIKUS DI RUMAH PUN AKIBAT DOSA
    Al-Imam al-Fudhail bin Iyyadh rahimahullah berkata: إني لأعصي الله فأعرف ذلك في خلق حماري وخادمي وامرأتي وفأر بيتي. ...
Powered by Blogger.
Copyright © 2014 Belajar Beramal dan Berbagi - Powered by Blogger
Template by Mas Sugeng - Versi Seluler